PENGEMBANGAN MATERI POKOK MATA UANG DENGAN PENDEKATAN PMRI UNTUK SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS XI DI SLBC KARYA IBU PALEMBANG
Najmi Wahyuni1, Cecil Hiltrimartin2, Zulkardi3
Abstrak
Penelitian ini bertujuan mengembangkan materi pokok mata uang dengan pendekatan PMRI yang menghasilkan buku siswa. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa Tunagrahita Ringan kelas XI SLBC Karya Ibu Palembang. Dalam mengembangkan materi terdapat uji coba terhadap materi yang diberikan kepada siswa yang dilihat dari hasil belajar siswa. Penilaian hasil belaja
r dilakukan melalui penilaian tertulis dan penilaian sikap. Penilaian tertulis dilihat dari kemampuan siswa mengerjakan soal-soal pada buku siswa sedangkan penilaian sikap dilakukan dengan cara observasi prilaku. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan terdiri dari empat langkah yaitu expert review, one-to-one evaluation, small group, dan field test. Karena hasil belajar siswa baik melalui penilaian tertulis maupun penilaian sikap menunjukkan kategori baik atau sangat baik maka buku siswa materi mata uang dengan pendekatan PMRI dapat membantu siswa memahami materi pelajaran.
r dilakukan melalui penilaian tertulis dan penilaian sikap. Penilaian tertulis dilihat dari kemampuan siswa mengerjakan soal-soal pada buku siswa sedangkan penilaian sikap dilakukan dengan cara observasi prilaku. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan terdiri dari empat langkah yaitu expert review, one-to-one evaluation, small group, dan field test. Karena hasil belajar siswa baik melalui penilaian tertulis maupun penilaian sikap menunjukkan kategori baik atau sangat baik maka buku siswa materi mata uang dengan pendekatan PMRI dapat membantu siswa memahami materi pelajaran.
PENDAHULUAN
Tunagrahita merupakan kata lain dari Retardasi Mental (Mental Retardation), yang berarti terbelakang mental. Menurut Japan League for Mentally Retarded (1992), Tunagrahita adalah anak yang fungsi intelektualnya lamban yaitu IQ 70 ke bawah, kekurangan dalam prilaku adaptif dan terjadi pada masa perkembangan yaitu antara masa konsepsi hingga usia 18 tahun.
Siswa-siswa Tunagrahita dapat dibina melalui pelayanan pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) seperti Kelas Transisi, Lembaga Pendidikan Khusus (Sekolah Khusus), Pendidikan Terpadu, Program Sekolah di Rumah, Pendidikan Inklusif dan Panti (griya) Rehabilitasi. Salah satu lembaga pendidikan yang khusus menyelenggarakan pendidikan untuk siswa-siswa Tunagrahita di Provinsi Sumatera-Selatan adalah Sekolah Luar Biasa Bagian C (SLBC) Karya Ibu Palembang. Untuk siswa Tunagrahita ringan dapat bersekolah di SLB-C sedangkan siswa Tunagrahita sedang dapat bersekolah di SLB-C1.
Salah satu mata pelajaran yang mampu diikuti oleh siswa Tunagrahita adalah matematika. Matematika diajarkan pada siswa Tunagrahita disetiap jenjang pendidikan mulai dari Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) sampai dengan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB). Adapun ruang lingkup mata pelajaran matematika pada SMALBC meliputi pokok bahasan Bilangan, Geometri dan Pengukuran, Aljabar (Mata Uang), Peluang dan Statistik. Karena salah satu karakteristik matematika adalah mempunyai objek yang abstrak sehingga menyebabkan banyak siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari matematika terlebih bagi siswa Tunagrahita yang tingkat penguasaan, pemahaman dan kemampuannya yang sangat terbatas, maka diperlukan suatu pendekatan untuk membantu mereka memahami konsep-konsep matematika agar dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu pembelajaran matematika yang berorientasi pada matematisasi pengalaman sehari-hari dan menerapkan kehidupan sehari-hari adalah Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). PMRI dinilai sebagai langkah reformasi dalam dunia pendidikan matematika. PMRI merupakan upaya pembelajaran matematika yang didasarkan pada realitas kehidupan sehari-hari peserta didik.
Diantara berbagai pokok bahasan dalam ruang lingkup mata pelajaran matematika pada SMALBC, peneliti mengambil pokok bahasan Aljabar (Mata Uang) yang akan dikembangkan menjadi materi pelajaran karena Aljabar (Mata Uang) sangat penting dan banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dari hasil wawancara informal dengan beberapa orang guru di sana, diperoleh keterangan bahwa kemampuan siswa-siswa Tunagrahita dalam memahami materi tersebut masih rendah, hal ini terlihat dari nilai rata-rata kelas 5,00. Selain itu buku ajar yang digunakan konteksnya masih kurang dikarnakan belum ada buku pegangan guru yang khusus untuk mengajarkan matematika kepada siswa-siswa Tunagrahita.
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan, masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimana materi pembelajaran matematika pokok bahasan mata uang yang dikembangkan dengan menggunakan pendekatan PMRI untuk siswa Tunagrahita Ringan kelas XI di SLBC Karya Ibu Palembang ?
Dalam proses evaluasi materi akan dilihat efek terhadap sikap dan kemampuan siswa dalam mengerjakan materi tersebut.Sesuai dengan permasalahan yang telah ditetapkan, kegiatan ini bertujuan untuk : menghasilkan materi pembelajaran matematika berupa buku siswa pokok bahasan mata uang dengan pendekatan PMRI untuk siswa Tunagrahita Ringan kelas XI.
METODE PENELITIAN
Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa Tunagrahita ringan kelas XI SLBC Karya Ibu Palembang yang terdiri dari 10 siswa.
Rancangan Penelitian
Menurut Tessmer (1993), langkah-langkah penelitian dan pengembangan terdiri dari empat langkah yaitu expert review, one-to-one evaluation, small group dan field test. Berikut gambar langkah-langkah penelitian dan pengembangan :
Gambar 1
Planning an evaluation ( Persiapan proses evaluasi)
Persiapan proses evaluasi meliputi :
1. Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan meliputi :
· Analisis materi kurikulum matematika SMALBC kelas XI pada pokok bahasan mata uang yang dikaitkan dengan indikator pencapaian hasil belajar.
· Analisis buku yang digunakan guru dalam proses pembelajaran
· Melakukan kontak langsung dengan guru dan kepala sekolah untuk menentukan tempat dan subjek.
· Mengadakan persiapan pembelajaran seperti pengaturan jadwal, persiapan RPP, lembar Observasi dan media pembelajaran seperti alat dan bahan pada kegiatan siswa.
2. Desain Produk
Proses pendesainan produk (buku siswa) dilakukan dengan pembuatan prototipe-prototipe. Pada tahap ini dilakukan pendesainan prototipe pertama. Adapun indikator untuk melakukan pendesainan materi tersebut idealnya mempersentasikan kelima karekteristik PMRI.
Expert Review
Proses Expert Review yaitu proses evaluasi yang dilakukan dengan mengkonsultasikan desain prototipe pertama kepada pakar, pembimbing dan guru-guru. Desain prototipe pertama difokuskan pada kejelasan, kebermaknaan gambar dan kesesuaian dengan konteks.
One- to- one
Proses One- to- one yaitu proses evaluasi dilakukan dengan cara mengkonsultasikan desain prototipe pertama kepada orang per orang seperti rekan sesama mahasiswa. Setelah proses One- to- one selesai dapat diketahui kelemahan-kelemahan dari desain prototipe tersebut. Kelemahan buku tersebut dapat dikurangi dengan cara memperbaiki desain.
Small Group Evaluation
Selanjutnya prototipe pertama dicobakan dengan kelompok kecil yaitu siswa Tunagrahita Ringan kelas XI SLBB Negeri Pembina Palembang yang dianggap sama kemampuannya dengan subjek penelitian, mereka diminta mengamati gambar dan mengerjakan soal-soalnya.
Revise
Saran serta hasil pekerjaan siswa (kelompok kecil) dijadikan dasar untuk merevisi materi pembelajaran berupa buku siswa dan kegiatan siswa. Pada bagian ini materi tersebut dikonsultasikan dengan pakar, dosen pembimbing dan guru-guru berpengalaman. Pendapat ini dijadikan sebagai masukkan untuk perbaikan.
Field Test
Pada tahap ini materi pembelajaran berupa buku siswa dan kegiatan siswa diujicobakan kepada subjek penelitian yaitu siswa Tunagrahita ringan kelas XI SLBC Karya Ibu Palembang. Pada tahap ini peneliti sebagai pembimbing dan guru serta beberapa orang mahasiswa lain sebagai observer. Selain hasil latihan pada buku siswa, pengerjaan kegiatan siswa, pekerjaan rumah (PR) yang dijadikan data adalah hasil tes akhir unit pembelajaran. Hasil ini dianalisis serta dibahas untuk merevisi buku siswa.
Teknik Pengumpulan data
Teknik Pengumpulan data yang dipakai adalah :
1. Wawancara, dilakukan dengan pakar PMRI, dosen pembimbing, guru matematika SLBB N Pembina, guru kelas XI SLBC Karya Ibu dan rekan sesama mahasiswa untuk mendapatkan saran-saran dalam merevisi materi.
2. Analisis dokumen, dilakukan dengan memeriksa hasil pekerjaan siswa pada buku siswa dengan cara membandingkan variasi strategi yang dipakai siswa serta melihat letak kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal-soal
3. Observasi sikap (observasi prilaku), dilakukan pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Penilaian ini berguna untuk melihat prilaku positif atau negatif anak terhadap pembelajaran. Indikator pada penilaian sikap merupakan penjabaran dari kompetensi dasar, sedangkan aspek sikap yang diharapkan muncul ialah sikap-sikap yang diperkirakan akan muncul ketika pembelajaran berlangsung.
4. Penilaian tertulis (tes) untuk melihat kemampuan siswa menyelesaikan soal-soal.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Buku Siswa Prototipe Pertama
Standar Kompetensi untuk materi mata uang adalah Menggunakan mata uang dalam kegiatan sehari-hari (depdiknas, 2006). Kompetensi Dasarnya yaitu :
1. Menghitung belanja
2. Menghitung laba-rugi
3. menentukan harga jual dengan laba
Proses pendesainan prototipe pertama dikaitkan dengan indikator pencapaian hasil belajar yang mengacu pada 3 prinsip dan 5 karakteristik PMRI.
Pada prototipe Pertama terdiri atas enam bagian yaitu Latihan 1, Aktivitas 1, latihan 2, Aktivitas 2, Pekerjaan Rumah dan Evaluasi. Berikut contoh materi pada prototipe pertama .
|
Gambar 2
Evaluasi Buku Siswa Prototipe Pertama
Proses evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang kevaliditasan materi pada prototipe pertama dilakukan dengan :
1. Penilaian Pakar
Prof. Dr. Zulkardi, M.I. Kom, M.Sc, sebagai pakar PMRI diminta memeriksa kevaliditasan materi pada prototipe pertama. Masukkan tersebut dijadikan dasar untuk merevisi prototipe.
2. Penilaian Guru Matematika SLBB N Pembina
Khaironnisa, S.Pd, sebagai guru matematika SLBB N Pembina diminta memeriksa kevaliditasan materi pada prototipe pertama. Masukkan tersebut dijadikan dasar untuk merevisi prototipe
3. Penilaian Guru SLBC Karya Ibu
Suhermidi, S.Pd sebagai guru kelas XI SLBC Karya Ibu diminta memeriksa kevaliditasan materi pada prototipe pertama. Masukkan tersebut dijadikan dasar untuk merevisi prototipe
4. Rekan Sesama Mahasiswa
Hariyati rekan sesama mahasiswa FKIP Matematika UNSRI yang juga melakukan penelitian mengenai pengembangan materi dengan pendekatan PMRI, diminta memeriksa kevaliditasan materi pada prototipe pertama. Masukkan tersebut dijadikan dasar untuk merevisi prototipe
Berdasarkan komentar dan saran dari pakar PMRI, dosen pembimbing, para guru dan rekan sesama mahasiswa dapat disimpulkan bahwa prototipe pertama sudah menggunakan konteks real dan menuntut siswa Tunagrahita aktif dalam proses pembelajaran.
5. Evaluasi Kelompok
Evaluasi kelompok dilakukan dengan dengan mengujikan Prototipe pertama kepada siswa yang bukan objek penelitian (siswa Tunagrahita ringan kelas XI SLBB N Pembina).
Hasil dan Analisis Buku Siswa Prototipe Pertama
Analisis Data Penilaian Sikap (Observasi Prilaku)
Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Subjek uji coba terdiri atas 2 orang. Data hasil observasi dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif yaitu menghitung skor rata-rata indikator dari setiap siswa kemudian ditentukan tingkat prilaku siswa. Tabel berikut adalah hasil observasi prilaku siswa.
Tabel 1
Hasil Observasi Prilaku Siswa pada Uji Coba Prototipe Pertama
Interval Skor Rata-rata | Frekuensi | Tingkat Prilaku Siswa |
40,6 – 54,0 | 2 | Sangat Baik |
Rata-rata | 46 | Sangat Baik |
Dari tabel terlihat bahwa tingkat prilaku siswa terhadap pembelajaran matematika materi mata uang dengan pendekatan PMRI menunjukkan tingkat prilaku yang sangat
Hasil dan Analisis Data Penilaian Tertulis
Pada proses pembelajaran siswa mengerjakan buku siswa secara individu dan kelompok. Siswa juga diberi Pekerjaan Rumah serta Tes untuk mengetahui hasil belajar siswa. Nilai latihan, PR, Tes dapat dilihat pada lampiran sedangkan nilai akhir siswa dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi berikut.
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Nilai Akhir Siswa pada Uji Coba Prototipe Pertama
Rentang Nilai | Frekuensi | Sebutan |
71 - 85 | 2 | Baik |
Rata-rata | 74,08 | Baik |
Dari hasil analisis data penilaian sikap (observasi prilaku) menunjukkan kategori sangat baik sedangkan dari hasil analisis data penilaian tertulis menunjukkan kategori baik. Karena hasil belajar siswa baik melalui penilaian tertulis maupun penilaian sikap menunjukkan kategori baik atau sangat baik maka dapat disimpulkan bahwa buku siswa materi mata uang dengan pendekatan PMRI dapat membantu siswa memahami materi pelajaran
Deskripsi Buku Siswa Prototipe Kedua
Berdasarkan saran dari pakar, dosen pembimbing dan guru serta uji coba prototipe pertama, diputuskan untuk merevisi buku siswa dan menghasilkan prototipe kedua.
|
karakteristik matematika salah satunya adalah mempunyai objek yang abstrak sehingga menyebabkan banyak siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari matematika terlebih bagi siswa Tunagrahita yang tingkat penguasaan, pemahaman dan kemampuannya yang sangat terbatas, maka diperlukan suatu pendekatan untuk membantu mereka memahami konsep-konsep matematika agar dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu pembelajaran matematika yang berorientasi pada matematisasi pengalaman sehari-hari dan menerapkan kehidupan sehari-hari adalah Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). PMRI dinilai sebagai langkah reformasi dalam dunia pendidikan matematika. PMRI merupakan upaya pembelajaran matematika yang didasarkan pada realitas kehidupan sehari-hari peserta didik, maka penetitian ini akan menjadi salah satu solusi agar Tunagrita mampu mempelajari matematika (materi mata uang) lebih mudah.
BalasHapuswah keren....yang penting pengaplikasinya bisa berjalan dengan baik
BalasHapus